Manusia dan Pendidikan


Eksistensi manusia sebagai makhluk yang diciptakan untuk menjadi penghuni sekaligus pemimpin di bumi ini menjadikan manusia perlu untuk mengikuti suatu proses yang dapat membimbingnya, apalagi jika proses tersebut dipandang juga sebagai upaya pembangunan manusia seutuhnya. Ya, proses tersebut populer dengan istilah Pendidikan.

Manusia dan pendidikan bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, keduanya memiliki hubungan yang amat erat. Dalam sejarah umat manusia sendiri, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat untuk mengantarkan dirinya menuju wilayah kesempurnaan dan penegasan status sosial.

Pendidikan benar-benar merupakan "sesuatu" yang memiliki peran sentral terhadap eksistensi manusia. Tidak hanya itu, pendidikan juga merupakan "sesuatu" yang penting bagi suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan selalu diikutsertakan dalam upaya pembentukan dan pembangunan suatu bangsa sekaligus dengan generasi penerusnya.

Pembentukan dan pembangunan generasi penerus merupakan keniscayaan dalam suatu bangsa. Sesuai dengan sunnatullah, suka atau tidak suka, generasi tua pasti akan menyerahkan tongkat kepemimpinannya kepada generasi yang lebih muda demi menjaga dan mempertahankan eksistensi bangsanya.

Peralihan kepemimpinan ini juga meniscayakan perlu adanya kesiapan dari generasi muda (khususnya) untuk memerankan diri dalam pembangunan pribadi dan bangsanya, terutama dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.

Selanjutnya, generasi muda yang siap mengambil alih dan melanjutkan tongkat kepemimpinan ini haruslah generasi muda yang ideal: memiliki IQ, EQ, dan SQ yang baik. Sementara itu, untuk membentuk dan membangun generasi muda yang ideal tidaklah semudah membalikan telapak tangan, ia harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari bahkan dari sebelum kelahirannya ke bumi ini.

Maka dari itu, baik manusia maupun bangsa diharuskan untuk memperhatikan dan menyiapkan keturunan atau generasi penerus yang memiliki kualitas dan integritas yang baik. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran, bahwasannya orang-orang harus takut seandainya mereka meninggalkan keturunan atau genarasi penerus yang lemah (lihat QS. An-Nisa/4: 9). Wallahu a'lam bi ash-shawab~

Komentar

Postingan Populer