Peran Orangtua dan Intervensi Guru dalam Literasi Dini

Literasi dini adalah kemampuan dasar seorang anak dalam membaca yang disertai dengan kemampuan menulis. Kemampuan ini –membaca dan menulis, perlu dimiliki oleh setiap anak sebagai salah satu modal untuk mengikuti jenjang pendidikan. Istilah literasi pertama kali dikenalkan oleh Clay (1966) yang menggambarkan perilaku anak dengan buku ketika membaca dan menulis, walaupun begitu ternyata anak-anak tidak dapat benar-benar membaca dan menulis secara konvensional.

Penguasaan anak pada literasi sedini mungkin haruslah diupayakan atau diusahakan semaksimal mungkin. Dalam hal ini, orangtua dan guru memiliki peran penting sebagai penunjang bagi anak untuk menguasai literasi dini. Orangtua dan guru harus bisa mengetahui dan menyadari potensi anak, kemudian menstimulus atau merangsangnya dalam rangka memaksimalkan potensi anak.

Peran orangtua tentu akan sangat membantu intervensi guru selama mengajar, sebagaimana telah diketahui bahwa anak lebih banyak berada dan menghabiskan waktu bersama orangtuanya di rumah dibandingkan guru dengan waktunya di sekolah. Sementara itu, peran guru juga di dalam latar atau lingkungan sekolah tidaklah kalah penting. Guru harus menjadi pengamat, penjelas, suri tauladan, evaluator, dan perencana bermain. Apabila peran keduanya telah sesuai dan maksimal, maka anak akan lebih terbantu untuk menguasai kemampuan dasar literasi dini juga dalam berbahasa berdasarkan tingkatan usianya. Di samping itu juga literasi anak usia dini tidak terlepas dari bagaimana anak memperoleh bahasa.

Perlu digarisbawahahi juga bahwasannya ada beberapa tahapan dalam membaca dan menulis yang harus diketahui oleh orangtua dan guru sebagai pengetahuan dasar dari dan/ untuk memaksimalkan potensi anak pada literasi dini, diantaranya adalah setting lingkungan dan kondisi pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah. Setting lingkungan dan kondisi pembelajaran sendiri haruslah menyenangkan.

Para psikolog menegaskan bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses perkembangan bahasa anak. Anak-anak itu unik, bervariasi dan memiliki sifat serta pengalaman yang khas yang tidak dimiliki oleh anak lain. Demikian pula dengan lingkungan yang ada di sekitar anak, bervariasi. Dan di atas landasan lingkungan tersebutlah meraka akan membangun kebudayaannya, kebudayaan yang tercipta dari perbedaan indvidual anak.

Dengan demikian, peran orangtua dan intervensi guru sangatlah diperlukan dalam dan/ untuk memaksimalkan potensi literasi anak. Namun perlu diketahui juga bahwasannya orangtua dan guru tidak boleh memaksakan kehendaknya dalam dan/ untuk memaksimalkan potensi anak.

Komentar

  1. Senang sekali baca ini. Literasi itu penting. Bukan sekadar untuk bisa membaca dan menulis. Pada akhirnya, dengan kemampuan literasi yang baik maka seorang anak mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Alhamdulillah, Pemerintah sudah mulai giat dengan Gerakan Literasi Sekolah. Dan saya setuju dengan harus adanya peran orang tua dalam mengembangkan kemampuan literasi anak. Apalagi anak-anak usia dini, kedekatan mereka dengan orang tua akan mempermudah penguasaan literasinya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer